Dia
Agak sukar difahami lagaknya,
Buatkan diri sering penasaran,
Bermain kata tanpa jemu,
Apatah lagi emosi yang sering bergelegak,
Namun tak selalu lama begitu,
Ibu selalu berkata,
Perempuan harus begitu,
Ego harus melangit seperti bintang di awangan,
Ah, bisa saja aku mengalah,
kan?,
Datangnya dia membawa angin petang,
Yang mendamaikan diri,
Dikala urat otak berselirat ketat mohon dirungkaikan,
Damai,
Tidak pernah tewas memberi senyum,
Walau lewat ruang sempit itu,
Ah, itu tidak mengapa..
Aku bisa mengerti itu semua,
Datangnya kadang menjengkelkan.
lagak mencari musuh,
Tapi,
Diamnya selaluku cari
Itu dia,
kawan yang tak pernah lelah,
Kau tahu?
kau cukup sempurna dimata,
Terasa aku tidak layak untuk disini
3 comments:
x best
terima kasih
sama-sama.nanti buat yang lagi best
Post a Comment